irwantoshut.com
 
 


 
 
 



FLORA INDONESIA

Pohon Cemara (Casuarina equasetifolia) di Pantai Sesar, Bula,
Kabupaten Seram Bagian Timur, Provinsi Maluku.

Bila ke kota Bula Seram Bagian Timur, Provinsi Maluku Indonesia, jangan lupa singgah di Pantai Sesar. Pantai yang menjadi salah satu objek wisata yang sedang dikembangkan. Pantai ini menjadi tempat rekreasi masyarakat sekitar pada hari libur dan mempunyai flora vegetasi pantai yang khas.
Rencananya akan dikembangkan menjadi tempat tujuan wisata yang bukan saja untuk masyarakat Bula tapi juga masyarakat luar Kabupaten Seram Bagian Timur.
Jarak pantai Sesar dari kota Bula sekitar 5 km. Setiba di pantai Sesar, sejauh mata memandang yang terlihat adalah pohon Kasuari / Cemara (Casuarina equasetifolia).

Pantai Sesar Kab. SBT

Entah ada berapa banyak pohon Casuarina equasetifolia di pantai ini, dari tingkat pohon sampai semai ditemukan sangat melimpah.


Casuarina equasetifolia

Pohon Cemara ini bukan hanya terdapat di Pantai Sesar saja tetapi juga terdapat di dalam kota Bula.  Hampir setiap kaki melangkah di kota Bula akan ditemukan Casuarina equasetifolia.

Cemara Udang di kota BULA

 

Casuarina equisetifolia L merupakan jenis yang bersimbiosis dengan mycorrhiza dan bakteri pengikat nitrogen, dapat tumbuh pada lahan kritis dan mempunyai banyak manfaat dan kegunaan.

 Proses pengikatan/penambatan nitrogen dari udara disebut proses “Fiksasi”. 

Bintil-bintil akar pada  Casuarina equisetifolia L  bukan dari bakteri  Rhizobium tetapi  Bakteri Frankia.  Jenis-jenis pohon yang bersimbiosis dengan bakteri Frankia digolongkan dalam tanaman “Actinorhizal”.

Tanaman actinorhizal merupakan jenis pohon non-legum yang dapat membentuk nodul akar penghasil nitrogen karena bersimbiosis dengan bakteri Frankia. Family Actinorhizal terakhir setelah revisi taxonomic terbaru dibagi menjadi empat genus - Casuarina, Allocasuarina, Gymnostoma dan Ceuthostoma. Frankia adalah bakteri gram positif yang termasuk dalam ”slow growing” bakteri, berbeda dengan Rhizobium yang digolongkan dalam Gram Negatif. Tetapi keduanya mempuyai peran yang sama dalam mengikat nitrogen dari udara. Bakteri yang bersimbiosis dengan akar tanaman ini yang membentuk bintil-bintil akar.

Nitrogen tersedia di udara dalam jumlah besar sekitar 78%, tetapi tidak dapat langsung digunakan oleh tanaman, nitrogen ini harus dirubah menjadi senyawa nitrat dan amonium untuk dapat diserap oleh tanaman.

Spesies : Casuarina equisetifolia Linn.
Nama Inggris : Coast she-oak, ironwood, whistling pine
Nama Indonesia : Cemara laut, eru
Deskripsi : Pohon berumah satu dengan percabangan halus, dengan pepagan coklat-keabu-abuan muda, halus pada batang muda, kasar, tebal, dan beralur pada pohon yang tua; pepagan dalam kemerahan dan berbau harum.Dahan mudah gugur, merunduk, seperti jarum, hijau-keabu-abuan. Daun mereduksi menjadi seperti lidi yang berruas-ruas dan berjumlah 7—8 tiap-tiap ruas. Bunga jantan bulir memanjang, tunggal, di terminal. Perbungaan betina pada cabang berkayu yang menyamping, menyilinder, mengerucut atau membulat. Buah samara, berbiji satu.
Distribusi/Penyebaran : Casuarina equisetifolia mempunyai penyebaran alami yang paling luas dibandingkan semua jenis Casuarina, dijumpai secara alami sepanjang garis pantai tropis dari Queensland Utara dan Northern Territory di Australia, seluruh Malesia sampai ke Jazirah Kra (Thailand). Ke arah Timur penyebaran alaminya meluas ke seluruh Melanesia dan Polinesia. Jenis ini diragukan asal usulnya mungkin berasal dari Delta Mekong di Vietnam dan Burma (Myanmar) atau kemungkinan besar Madagaskar. Jenis ini telah diintroduksi ke banyak negara dan sekarang merupakan jenis yang umum di lansekap pantai dari negara-negara tropis dan subtropis hangat, dimana jenis ini tumbuh secara alami.
Habitat : Casuarina equisetifolia umumnya tumbuh di pinggir pantai berpasir, biasanya dari 0 sampai 100 m dpl, tetapi dapat tumbuh sampai ketinggian 600 m di Hawaii and 800 m di Filipina. Bila ditanam, jenis ini dapat ditanam sampai pada ketinggian 1200 m dpl. Dijumpai pada bukit pasir, pada pasir sepanjang muara di belakang bukit pasir depan dan lereng yang landai dekat laut. Jenis ini dapat dijumpai pada tepi vegetasi bukit pasir, yang memungkinkan terkena air garam dan rendaman dengan air laut pada saat pasang naik, dan jenis ini mungkin satu-satunya jenis pohon yang tumbuh di hamparan rumput-rumput daerah berpasir dan terna berdaun lebar yang toleran terhadap garam. Jenis ini termasuk dalam flora pantai Indo-Pasifik yang tumbuh berasosiasi dengan jenis-jenis seperti Barringtonia asiatica (L.) Kurz, Calophyllum inophyllum L., Heritiera littoralis Aiton, Hibiscus tiliaceus L., Thespesia populnea Sol. ex Correa dan Pandanus. Jenis ini membutuhkan banyak sinar matahari. Kecambah tidak dapat tumbuh pada naungan tegakan Casuarina equisetifolia yang seragam karena lambat laun akan tergantikan oleh hutan campuran, dengan tegakan tunggal Casuarina equisetifolia sepanjang tepi laut. Iklim pada sebaran alaminya adalah semi-arid sampai agak-lembab. Curah hujan bervariasi antara 700—2000(—3500) mm per tahun, dengan musim kemarau selama 4—6(—8) bulan, walaupun akan berkurang ke arah equator di Asia Tenggara. Casuarina equisetifolia tidak toleran apabila terendam terlalu lama. Dapat tumbuh pada iklim semi-arid dengan curah hujan tahunan kurang dari 350 mm dimana semprotan laut dan kelembaban udara yang tinggi menunjang curah hujan. Rata-rata minimum suhu udara pada bulan terdingin berkisar antara 7°C—20°C, rata-rata maksimum suhu pada bulan terpanas berkisar 20°C—35°C. Tanahnya berdrainase bagus secara bervariasi dan bertekstur agak kasar, sebagian besar pasir dan tanah liat berpasir. Pohonnya toleran terhadap air masin, tanah berkapur dan agak alkali dan sangat mudah adaptasi pada tanah kurang subur.
Perbanyakan : Umumnya dengan biji, walaupun stek juga mulai banyak digunakan. Biji tidak memerlukan perlakuan pendahuluan. Perkecambahan memakan waktu sampai 2 minggu. Di Thailand dan India ranting dipakai untuk penanaman secara stek. Pembentukan akar dipercepat dengan hormon indole-3-butyric acid (IBA) atau indole-3-acetic acid (IAA). Di Cina Selatan stek diambil dari ranting dan direndam dalam larutan naphthalene-1-acetic acid (NAA) sebelum ditempatkan pada kantong plastik. Inokulasi kecambah dengan kultur murni galur efektif Frankia disarankan apabila Casuarina equisetifolia diintroduksi pada daerah baru. Hal ini dilakukan dengan memberi suspensi air dari inokulan ke kecambah. Memberikan larutan dari nodul-nodul yang telah dihancurkan kurang baik hasilnya. Ketersediaan jamur mikoriza dilakukan dengan menambah tanah yang diambil dari pohon yang sudah jadi ke dalam media pot. Pertumbuhan awal akan dua kali lipat sebagai reaksi terhadap inokulasi. Perkebunan dapat dikembangkan menggunakan kecambah-kecambah dalam pot, kecambah akar gundul atau stek. Tanaman muda cocok untuk ditanam ke lahan bila tingginya 25—30 cm, walaupun pada iklim gurun pasir kecambah yang lebih kecil lebih disukai. Kerapatan 2500 tanaman per ha umum digunakan, tetapi beberapa petani swasta menanam sampai 8000—10 000 tanaman per ha. Pohon-pohon muda kalah bersaing dengan gulma, sehingga pengambilan gulma perlu dilakukan selama 2 tahun setelah penanaman.
Manfaat tumbuhan : Manfaat umumnya adalah untuk menstabilkan bukit pasir di pantai, proteksi pantai, reklamasi tanah dan pengendali erosi. Merupakan pohon agroforestri di daerah-daerah pantai dan masin. Di Sarawak jenis ini dilindungi karena penting untuk mengendalikan erosi pantai. Casuarina equisetifolia toleran terhadap angin yang kuat sehingga dapat tumbuh pada daerah-daerah yang rentan terhadap topan tropis dan angin puyuh dan berfungsi pula untuk melindungi tumbuhan lain. Di Cina Selatan hamparan Casuarina equisetifolia sepanjang 3000 km ditanam di sepanjang pantainya untuk menahan angin. Kayunya sebagai kayu bakar, yang dapat terbakar meskipun masih hijau dan dapat menghasilkan batu bara berkualitas tinggi. Ranting-ranting kecil dapat digunakan sebagai bahan bakar dalam rumah tangga dan kadang-kadang untuk membakar barang-barang tembikar dan batu bata. Kayunya juga untuk tiang pada kapal-kapal layar, pilar-pilar, tonggak dan pegangan alat-alat. Kayunya yang telah dipotong-potong digunakan untuk barang-barang berukuran kecil seperti atap sirap. Kayunya juga dipakai untuk menghasilkan bubur kertas dengan proses sulfat netral dan semi-kimia dan juga bahan mentah untuk serat rayon. Di Mesir digunakan untuk membuat papan. Pepagannya digunakan untuk pewarna coklat dan kadang-kadang masih digunakan oleh para penyamak amatir. Akarnya dapat menyembuhkan disentri, diare dan sakit perut. Di Malaysia Barat, rebusan rantingnya menyembuhkan bengkak-bengkak dan bubuk dari pepagan dapat menyembuhkan jerawat. Casuarina equisetifolia akan tetap dipandang penting untuk agroforestri dan reklamasi ekosistem pantai yang tidak stabil di negara-negara tropis. Perbaikan melalui perbanyakan dan penyaringan yang bersamaan dari Frankia dan galur mikoriza untuk efektivitasnya seharusnya mendapat prioritas utama dalam penelitian.
Sinonim : Casuarina litorea L., Casuarina equisetifolia J.R. & G. Forster
Sumber Prosea : 11: Auxiliary plants p.86-89 (author(s): Midgley, S.J. & Sylvester, R.)
Kategori : Tumbuhan perintis/reklamasi



PAPER :
PENGGUNAAN TANAMAN ACTINORHIZAL Casuarina equisetifolia L PADA REHABILITASI LAHAN ALANG-ALANG DENGAN SISTEM AGROFORESTRI

kantor  SBT

Casuari equasetifolia di Kantor Bupati Seram Bagian Timur


Artikel Terkait :

 

POHON POHON

 

   
boating sbt camping
HOME
PENELITIAN
PAPER / ARTIKEL
KULIAH KEHUTANAN
PERJALANAN
DIARY
GALERI PHOTO
INFO SEPUTAR HUTAN
PROSIDING NFP
KESEHATAN TUBUH
KOTA AMBON
UNIVERSITAS PATTIMURA
TIPS MAHASISWA
BIODATA IRWANTO
PHOTO PRIBADI
FACEBOOK IRWANTO