Setelah melewati kebun penduduk, dapat dilihat kumpulan pohon sagu (Metroxylon sp) yang merupakan daerah hutan rawa ditemani beberapa jenis pohon yang biasa tumbuh di habitat rawa seperti giawas hutan (Duabanga mollucana), palaka (Octomeles sumatrana) dll. Kurang dari 50 meter lagi akan memasuki daerah pantai. Perjalanan ini didampingi oleh dua orang sahabat yang setia mengikuti gerak langkah kaki untuk melihat-lihat jenis vegetasi pantai Piru. "Theo" itulah namanya, seorang teman yang merupakan kediaman asli di Piru dan seorang lagi bernama "Lutfi" teman perjalanan dari Ambon. Perahu di bawah pohon Terminalia catappa Perjalanan menyusuri pesisir pantai dilanjutkan menuju arah Utara. Sambil menoleh ke belakang, melewati perahu-perahu nelayan sedang parkir di pesisir pantai di bawah pohon Ketapang (Terminalia catappa) mungkin hari ini tidak melaut untuk mencari ikan, tetapi sedang ke ladang bercocok tanam umbi-umbian untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat, selain beras dan juga sagu yang dulunya menjadi makanan pokok.
Perjalanan dilanjutkan terus walaupun dihalangi oleh tumbuhan semak dan herba pantai yang sesekali menggaet kaki. Sampah juga terlihat disana-sini yang mengotori pantai hanyut terbawa oleh ombak laut dan hasil buangan masyarakat ke laut. Diantara kotoran-kotoran terdapat buah-buah bintangur yang hanyut oleh air laut. Bintangur (Calophyllum inophyllum) tidak asing lagi di Indonesia karena sudah mulai dikembangkan untuk biofuel. Biji Bintangur (Calophyllum inophyllum) Setelah cukup lelah berjalan selama satu jam menyusuri pantai, akhirnya ............ ketemu juga “Pohon Kayu Besi Pantai”. Sebenarnya perjalanan ini untuk mencari Pohon Kayu Besi Pantai yang nama ilmiahnya Pongamia pinnata, karena pohon ini di Negara India sudah dijadikan jenis yang bernilai komersil untuk dijadikan Biofuel. Selain itu juga daunnya dijadikan makanan ternak. Pohon Pongamia pinnata Memang di daerah Piru ini penyebaran pongamia pinnata sangat terbatas bahkan hampir tidak ditemukan. Dominasi jenis di pantai adalah Mangrove dari jenis Sonneratia sp. Tanah yang berlumpur karena daerahnya rendah dan datar menjadikan tempat ini cocok untuk habitat mangrove. Sonneratia sp
Biji Xylocarpus granatum Biji Xylocarpus granatum - Puzzle Tradisional Maluku Selain jenis pohon mangrove yang ditemui, terdapat juga tumbuhan bawah yang sering muncul di daerah hutan mangrove yang cukup mendapat cahaya matahari, seperti Acrostichum sp dan Acanthus sp. Acanthus sp merupakan jenis yang sering dipakai sebagai pelengkap hiasan lilin pada saat natal. Acanthus sp Setelah mengambil gambar acanthus sp sebagai koleksi foto-foto tumbuhan mangrove dan melangkah lagi sejauh 20 meter, sampailah di Pelabuhan Piru yang sedang dalam tahap pembangunan. Pelabuhan Piru Istirahat dulu ahhhh ....................
|
---|