Setelah Provinsi Maluku Utara dipisahkan dari Provinsi Maluku, Luas Provinsi Maluku secara keseluruhan adalah 581.376 km2. terdiri atas lautan 527.171 km2 dan daratan seluas 54.185 km2. Wilayah Provinsi Maluku sebagian besar adalah lautan (90%) dan lainnya merupakan kepulauan, memiliki 1450 pulau, beberapa pulau masih banyak yang belum berpenghuni.
Menurut letak geografis wilayah Provinsi Maluku terletak antara 2°30' - 9° Lintang Selatan dan 124° - 136° Bujur Timur.
Daratan dan gugus pulau di Maluku tidak terlepas dari gugusan gunung dan danau, yang terdapat hampir di seluruh kabupaten/kota. Gunung yang tertinggi adalah Gunung Binaya (3.055m) terletak di Taman Nasional Manusela Pulau Seram Kabupaten Maluku Tengah selain itu Provinsi Maluku memiliki 11 danau. |
|
Wilayah Provinsi Maluku dipengaruhi oleh iklim tropis dan iklim musim, hal ini disebabkan karena wilayah Maluku terdiri dari pulau-pulau dan dikelilingi oleh lautan yang sangat luas. Maluku yang terdiri dari pulau-pulau kaya akan ragam adat dan istiadat, termasuk suku-suku dengan bahasa daerah Maluku yang dimilikinya.
Peta
Provinsi Maluku
Kawasan Maluku memiliki sejarah panjang, diwarnai dengan pasang surut perkembangan. Pada abad pertengahan, Maluku pernah menjadi pusat pertemuan dan perdagangan bangsa-bangsa Eropa dan Timur Tengah. Bangsa Eropa terus melakukan perjalanan dan pengembaraan menuju benua Australia, sedangkan para pedagang Timur Tengah melakukan akulturasi dengan kerajaan-kerajaan di perairan Nusantara. Penelusuran kembali sejarah bahari, merupakan peluang untuk mengembangkan wisata bahari (marine tourism) di kawasan Maluku. Maluku pernah dipromosikan dan dikembangkan oleh Belanda sebagai kawasan wisata bahari eksotis dan dijuluki Tropishe Holland dan telah dilalui kapal-kapal pesiar, bukan saja yang berasal dari Belanda, tetapi juga negara-negara Eropa lainnya.
Provinsi Maluku saat ini memiliki beberapa kabupaten, masing-masing kabupaten memiliki Objek dan Daya Tarik Wisata (ODTW) yang potensial dan beranekaragam. Beberapa daerah telah dikenal oleh wisatawan, baik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara, seperti daerah: Ambon, Haruku, Saparua, Seram, Banda, Kep. Kei, dan Kep. Aru serta Kep. Tanimbar.
Potensi wisata yang dimiliki Provinsi Maluku secara khusus menekankan pada pariwisata alam, bahari dan budaya. Suatu kawasan wisata alam dan budaya menjadi menarik antara lain karena keunikan, kekhasan dan keanehan objek-objek/aktifitas di dalamnya, artinya sulit atau langka didapatkan persamaannya atau belum tentu ada di dalam kawasan atau masyarakat lain. Aspek keunikan ini seringkali terkait dengan faktor sejarah objek-objek itu sendiri, baik dalam arti yang sebenarnya maupun mitologis. Oleh karena itu dalam mengidentifikasi objek-objek wisata alam maupun budaya didalamnya, aspek-aspek tersebut perlu diperhatikan karena dapat menjadi daya tarik yang kuat bagi wisatawan.
Wisata Bahari - Natsepa Pulau Ambon
Daya tarik wisata bahari disamping terkait dengan sejarah masa lalu dan keragaman budaya yang menarik, juga dari potensi alam dan lingkungan geologis yang menawan. Dari sisi potensi wisata bahari tersebut memenuhi unsur keindahan alam (natural beauty), keaslian (originality), kelangkaan (scarcity), dan keutuhan (wholesomeness), termasuk juga flora dan fauna, ekosistem dan gejala alamnya. Kegiatan wisata bahari (marine tourism), yaitu bentuk pariwisata berbasis pada perairan (laut) memiliki potensi pengembangan yang belum termanfaatkan secara maksimal, yaitu berlayar (yachting), berkapal (cruising), berselancar (surfing), memancing (fishing), menyelam (scuba diving), snorkeling, dan berbagai aktivitas olahraga air lainnya.
Pustaka :
Kajian Ulang dan Penyusunan RIPP Provinsi Maluku, Puspar UGM 2005.
|