PERLINDUNGAN HAMA DAN PENYAKIT HUTAN

Pengertian dan definisi Ilmu Hama Hutan adalah ilmu yang mempelajari hal ikhwal semua binatang yang menimbulkan kerusakan pada pohon atau tegakan hutan dan hasil hutan. Misalnya: kerusakan-kerusakan hutan yang disebabkan oleh serangga, bajing, tikus, babi, cacing, dan binatang-binatang lainnya.

Pengertian dan definisi Ilmu Penyakit Hutan adalah ilmu yang mempelajari hal ikhwal virus, bakteri, cendawan, dan tanaman tingkat tinggi yang dapat menimbulkan kerusakan pada pohon atau tegakan hutan dan hasil hutan. Banyak ahli yang memberikan definisi atau rumusan pengertian mengenai tumbuh-tumbuhan yang dalam keadaan bagaimana yang disebut sakit. Dari definisi dan pengertian yang telah diberikan para ahli dapatlah disimpulkan mengenai rumusan  pengertian tentang pohon yang disebut sakit sebagai berikut:

Suatu pohon disebut berpenyakit apabila pada pohon itu terjadi perubahan proses fisiologis yang disebabkan oleh faktor-faktor penyebab penyakit sehingga jelas ditunjukan adanya gejala (sistom). Gejala yang dimaksud disini dalah kelainanatau penyimpangan dari keadaan normal yang ditunjukan oleh pohon atau tanaman.

MACAM-MACAM HAMA DAN PENYAKIT HUTAN

MACAM DAN JENIS HAMA HUTAN

Macam-macam jenis hama yang menyebabkan kerusakan hutan baik hutan alam maupun hutan tanaman dapat dikategorikan dalam beberapa kelompok. Para ahli hama hutan membagi hama hutan atas dasar pembagian yang berbeda-beda. Dasar pembagian yang sering digunakan adalah

Pembagian hama hutan berdasarkan bagian pohon yang rusak adalah sebagai berikut:

  1. Serangga perusak daun (Defoliating insects).                                  
    Serangan serangga mengakibatkan sebagian atau seluruh  bagian dari daun rusak karena dimakan. Biasanya serangga perusak daun ini termasuk di dalam ordo-ordo Lepidoptera, Hymenoptera, dan    Diptera hanya stadium larvanya yang merusak daun, sedangkan dari ordo Coleoptera dan Orthoptera stadium larva dan stadium imagonya yang dapat merusak daun.
  2. Serangga penggerek kulit pohon (Inner bark boring insects)
    Bagian yang dirusak adalah kulit pohon bagian dalam sampai ke kambium. Lubang gerekan serangga dapat merusak atau menutup jalan pengiriman bahan makanan pohon yang di kirim dari daun ke akarnya. Apabila kerusakan yang ditimbulkan sampai melingkari pohon, maka akan dapat membentuk suatu terusan yang mengakibatkan terhalangnya pengiriman makanan dari daun ke akar, sehingga bila akar pohon sampai mati. Serangga pengebor kulit pohon ini biasanya termasuk di dalam ordo Coleoptera.
  3. Serangga pengebor batang pohon dan kayu (Wood boring insects)
    Kerusakan berbentuk lubang-lubang yang mempunyai bermacam-macam ukuran dan bentuk. Lubang-lubang dapat dijumpai, baik pada batang dan cabang yang masih hidup ataupun pada balok-balok dan kayu-kayu kering. Tiap-tiap serangga pengebor kayu mempunyai spesifikasi tersendiri. Ada yang tinggal di dalam  kayu sebagai tempat tinggalnya saja, tetapi kebanyakan hidup dengan makan batang kayu. Beberapa serangga ada yang hanya merusak pohon yang sehat, ada yang merusak pohon yang sedang merana. Serangga pengebor batang atau kayu termasuk ke dalam ordo Coleoptera.
  4. Serangga pengisap cairan pohon (Sapsucking insects)
    Kerusakan yang ditimbulkan berbentuk noda-noda, perubahan warna (discoloration), bentuk yang membesar (malformation), atau terhentinya pertumbuhan bagian-bagian tertentu, misalnya daun-daun atau cabang-cabang. Serangga pengisap cairan pohon hampir semuanya termasuk ordo Homoptera, Hymenoptera, Diptera, dan Hiteroptera.
  5. Serangga perusak pucuk dan cabang (Bud and twig insects)
    Kerusakan yang timbul akibat dari pucuk dan cabang yang dirusak merupakan tempat pertumbuhan dari pohon, maka serangga perusak pucuk dan cabang sangatlah merugikan. Penderitaan paling berat ialah bila serangganya mengebor kedalam pucuk pohon. Serangga yang merusak pucuk biasanya termasuk kedalam ordo Lepidotera, Coleoptera, Hemiptera, dan Hymenoptera.
  6. Serangga perusak anakan (Seedling insects)
    Pada umumnya seluruh bagian dari anakan merupakan makanan yang digemari oleh bermacam-macam serangga karena bagian-bagian itu masih muda dan lunak. Pada umumnya serangga atau binatang perusak anakan merusak pada malam hari, sehingga pada siang harinya anakan telah putus-putus batang, akar atau daunnya, sedangkan kalau dicari serangga-serangga perusaknya sudah tidak ada lagi.
  7. Serangga perusak akar (Root Insects)
    Pada umumnya bagian akar yang rusak adalah ujung akar tanaman muda yang merupakan bagian yang sangat lunak. Anak-anakan yang dirusak biasanya anakan yang masih berada di tempat persemaian. Di samping serangga, binatang perusak akar yang sering dijumpai adalah cacing bulat (Nematoda). Serangga perusak akar biasanya masuk dalam ordo Coleoptera.

 

Hama-hama hutan yang terdapat di Indonesia antara lain ialah:
a. Hama pohon pinus merkusil
Hama yang menyerang ialah Milionia basalis WLK termasuk ordo Lepidoptera. Hama ini merusak daun pohon pinus baik yang muda maupun yang sudah tua. Serangan berlangsung sepanjang tahun sehingga pohon-pohon itu menjadi gundul. Ini pernah terjadi pada tahun 1924 di dataran tinggi karo, tahun 1932 di Seribu Dolok, dan tahun 1935 di Aek Na Uli Propinsi Sumatera Utara. Serangan itu terjadi lagi pada tahun 1951 dan hampir 75% hutan menjadi gundul. Selain itu ada hama lainnya, yaitu Dyorictria termasuk ordo Lepidoptera. Hama ini merusak pinus di Aek Na Uli pada tahun 1941 pada tegakan umur 3-5 tahun, kemudian tampak menghebat pada tahun 1944. Pada tahun 1956 menyerang pinus umur 4 tahun di simpangbolon I yang dalam waktu pendek telah meliputi daerah seluas 350 Ha. Pada tahun yang sama menjalar ke Simpangbolon II pada pinus umur 1 – 4 tahun seluas 430 Ha, pada tahun 1957 meluas lagi sampai 102 Ha, pada tahun 1957 juga menyerang pinus umur 4 tahun seluas 50 Ha. Ternyata pohon yang digemari oleh serangga dan paling menderita adalah yang berumur 2-8 tahun.
Bagian yang digemari adalah pangkal cabang, walaupun bagian lainnya pun diserang juga. Di tempat hama penggerek masuk, terlihat getah pinus yang membeku, mula-mula putih kemudian coklat. Getah pinus sering tercampur dengan serbuk gerekan atau kotoran hamanya.
Telurnya diletakan satu persatu pada kulit pohon bagian luar, setelah menetas larva menggerek kulit dan masuk ke bagian dalam dari kulit. Hidupnya adalah dari makan bagian dalam dari kulit dan kambium pohon. Apabila telah sampai di tengah-tengah batang, penggerek membelah ke bawahan sampai dapat mencapai 15 – 20 cm dengan diameter lubang penggerek +0,3 cm. Penggerek itu dapat pula masuk ke dalam batang pohon, juga ke dalam cabang dan pucuk.

 

PROTES PEMANASAN GLOBAL : Greenpeace Tanpa Busana Ria

Definisi dan Pengertian Pemanasan Global adalah meningkatnya suhu bumi (udara, darat, laut) akibat konsentrasi CO2 yang tinggi karena efek rumah kaca. Efek rumah kaca adalah terperangkapnya gelombang panjang dari sinar matahari dalam atmosfir bumi yang meningkatkan suhu bumi dan mengakibatkan pencairan gunung-gunung es di daerah kutub.

Salah satu akibat tingginya konsentrasi CO2 adalah kerusakan hutan yang merupakan paru-paru dunia sehingga terbatas kemampuannya untuk mendaur ulang karbondioksida menjadi oksigen.

Greenpeace dalam aksinya : Ratusan Demonstran menanggalkan bajunya dan telanjang ria di gletser sebagai protes pemanasan global. Enam ratus orang melepaskan pakaian mereka pada gletser di pegunungan Alpen Swiss dan mereka berteriak minta tolong terhadap keadaan darurat planet karena pemanasan global. Artistnya berasal dari Spencer Tunick.

Jika pemanasan global terus terjadi seperti saat ini, sebagian besar gletser di Swiss akan hilang pada tahun 2080, yang tersisa hanyalah gunung lembah dan lereng-lereng berbatu.

Global warming is an increase in the average temperature of Earth's surface. Since the late 1800's, the global average temperature has increased about 0.7 to 1.4 °F (0.4 to 0.8 °C). Many experts estimate that the average temperature will rise an additional 2.5 to 10.4 °F (1.4 to 5.8 °C) by 2100. That rate of increase would be much larger than most rates of past increases.

Pemanasan Global atau Global Warming adalah suatu peningkatan temperatur rata-rata di atas permukaan bumi. Sejak akhir tahun 1800, temperatur rata-rata permukaan bumi telah meningkat sekitar 0,4 sampai 0,8 ° C. Banyak ahli memperkirakan bahwa temperatur rata-rata akan naik bertambah dari 1,4 s/d 5,8 ° C sampai tahun 2100. Rata-rata peningkatan suhu akan lebih cepat bila dibandingkan dengan waktu lampau.

Para ilmuan mencemaskan bahwa masyarakat dunia dan ekosistem alam tidak dapat beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan iklim yang terjadi. Suatu ekosistem terdiri dari organisme yang hidup dan lingkungan fisik dalam area tertentu. Pemanasan global dapat menyebabkan banyak kerugian, sehingga negara di seluruh dunia telah menyusun kesepakatan untuk membatasinya.

Scientists worry that human societies and natural ecosystems might not adapt to rapid climate changes. An ecosystem consists of the living organisms and physical environment in a particular area. Global warming could cause much harm, so countries throughout the world have drafted an agreement to limit it. However, that agreement, known as the Kyoto Protocol, has not yet been ratified (formally approved).

 

Para ilmuwan khawatir bahwa masyarakat manusia dan ekosistem alam tidak mungkin beradaptasi dengan perubahan iklim yang cepat. Ekosistem terdiri dari organisme hidup dan lingkungan fisik di daerah tertentu. Pemanasan global dapat menyebabkan banyak kerugian, sehingga negara di seluruh dunia telah menyusun kesepakatan untuk membatasinya. Namun, bahwa perjanjian yang dikenal dengan Protokol Kyoto, belum meratifikasi (resmi disetujui).